Halaman

Selasa, 22 Oktober 2013

Cara Login PTK di padamu negeri


Cara login PTK di Padamu Negeri melalui alamat awal  bpsdmpk.kemdikbud.go.id
Bagi PTK yang ingin sudah melakukan aktifasi akun PTK, ingin login masuk pada layanan padamu negeri, tentunya melalui berbagai langkah.
Diantaranya adalah membuka alamat website http://bpsdmpk.kemdikbud.go.id , juga masuk pada menu layanan padamu negeri hingga berhasil masuk pada akun masing-masing PTK.
Baiklah untuk lebih jelasnya langsung saja simak baik baik cara login PTK di padamu negeri seperti di bawah ini,

Silahkan buka alamat bpsdmpk.kemdikbud.go.id    klik disini

maka akan muncul seperti tampilan di bawah ini :
lalu silahkan klik menu PADAMU NEGERI





Setelah masuk pada halaman web layanan PADAMU NEGERI, Kemudian....................
klik menu Login seperti gambar di bawah ini .


kemudian klik menu Login PTK seperti gambar di bawah ini :





Pada tampilan di bawah ini, 
kemudian masukkan Email / SiapID / NPSN / NUPTK /PEGID.

 Untuk Email / SiapID / NPSN / NUPTK /PEGID yang harus di isikan/ dimasukkan adalah sama/ sesuai dengan pada saat kita pertama kali melakukan aktifasi PTK.

lalu silahkan klik Login




Nah ....diatas adalah cara bagaimana melakukan login PTK di padamu negeri.

Cara Cetak NUPTK Detil Data PTK di Padamu Negeri


Bagi PTK yang telah mempunyai Data NUPTK tahun lalu (sebelum tahun 2013 ini), tentunya dapat melihat data PTK dengan detil.
Dalam data detil ini, PTK bisa mengetahui Biodata PTK, Data Kepegawaian, Data Sekolah Induk.
Data detil ini bisa dilihat walaupun status NUPTK tiap PTK berbeda, maksudnya yaitu, baik PTK yang belum verval atau PTK yang baru Proses verval 1 maupun PTK yang sudah Proses verval 2.

Tapi bagaimanakah caranya Cara Cetak NUPTK Detil Data PTK di Padamu Negeri ?
Nah.... di bawah ini saya akan mencoba berbagi dengan anda semua, supaya anda tahu bagaimanakah cara cetak detil data untuk PTK.
(tentu saja yang harus disiapkan yaitu printer yang sedang dalam keadaan ON dan juga kertas untuk print.)

Langsung saja, Silahkan kunjungi website padamu negeri klik disini ====>  http://118.98.222.83

Maka akan muncul tampilan sbb :


data Detil NUPTK

Isilah data yang diperlukan seperti pada tampilan diatas ,
 kemudian klik tulisan Cari Data

maka akan muncul ....
tampilan sbb ;
Klik seperti tanda panah di bawah ini

                                                   Setelah itu muncul tampilan sbb :

Cara Cetak NUPTK Detil Data PTK di Padamu Negeri 

Kemudian klik tulisan Cetak Data.
Tunggulah sampai proses menge-print selesai. 

Nah... demikianlah Cara Cetak NUPTK Detil Data PTK di Padamu Negeri

Cara login PTK di Padamu Negeri melalui alamat awal bpsdmpk.kemdikbud.go.id


Bagi PTK yang ingin sudah melakukan aktifasi akun PTK, ingin login masuk pada layanan padamu negeri, tentunya melalui berbagai langkah.
Diantaranya adalah membuka alamat website http://bpsdmpk.kemdikbud.go.id , juga masuk pada menu layanan padamu negeri hingga berhasil masuk pada akun masing-masing PTK.
Baiklah untuk lebih jelasnya langsung saja simak baik baik cara login PTK di padamu negeri seperti di bawah ini,

Silahkan buka alamat bpsdmpk.kemdikbud.go.id    klik disini

maka akan muncul seperti tampilan di bawah ini :
lalu silahkan klik menu PADAMU NEGERI




Setelah masuk pada halaman web layanan PADAMU NEGERI, Kemudian....................
klik menu Login seperti gambar di bawah ini .

kemudian klik menu Login PTK seperti gambar di bawah ini :





Pada tampilan di bawah ini, 
kemudian masukkan Email / SiapID / NPSN / NUPTK /PEGID.

 Untuk Email / SiapID / NPSN / NUPTK /PEGID yang harus di isikan/ dimasukkan adalah sama/ sesuai dengan pada saat kita pertama kali melakukan aktifasi PTK.

lalu silahkan klik Login




Nah ....diatas adalah cara bagaimana melakukan login PTK di padamu negeri.


Semoga bermanfaat.

Rabu, 24 Juli 2013




 
Jakarta -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) karena telah memberikan porsi yang lebih besar kepada Pendidikan Agama dan Akhlak Mulia dalam Kurikulum 2013 dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. Demikian disampaikan Koordinator Ketua MUI, KH. Ma'ruf Amin di Jakarta hari ini, Senin (22/7).
Dikatakan Ma'ruf Amin, MUI punya perhatian yang besar terhadap pendidikan sehingga di organisasi MUI ada Komisi Pendidikan. Bagi MUI Kurikulum 2013 diharapkan dapat memperbaiki pendidikan ke arah yang lebih baik. "Adalah tugas pemerintah untuk membawa kemashlahatan masyarakat", ujar Ma'ruf Amin.  Islam mengajurkan perbaikan yang berkelanjutan. "Bukan kurikulum sebelumnya tidak baik, kalau ada yg lebih baik, kita harus mengambil yang lebih baik", ujarnya.
Dikatakannya, agar Kurikulum 2013 dapat  meningkatkan kualitas pendidikan, maka diperlukan upaya-upaya perbaikan. "Termasuk pendidikan Islam agar memperoleh perbaikan, terutama perbaikan sarana prasarana dan guru", kata anggota dewan pertimbangan Presiden tersebut.
Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan, Musliar Kasim mengatakan penyusunan Kurikulum 2013 melibatkan sekitar 1000 orang, mulai dari penyusunan materi hingga pelatihan guru.
Dikatakan Musliar, Semua mata pelajaran dalam Kurikulum 2013 harus membangun sikap sosial dan spritual. "Sikap sosial umpamanya menekankan adanya team work dalam pembelajaran. Sedangkan sikap spritual umpamanya dengan menghayati anggota tubuh sebagai ciptaan Tuhan yang sangat sempurna", terang mantan Rektor Universitan Andalas tersebut.
Dialog Pendidikan yang berlangsung setengah hari ini diikuti 100 peserta terdiri dari pimpinan dan pengurus MUI Pusat, dengan pembicara KH. Ma'ruf Amin; Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakata, Taufik Yudhi Mulyanto, dan; Staf Khusus Mendikbud Bidang Komunikasi Media, Sukemi (TD)

Sabtu, 15 Juni 2013

Penjaga Toko Pakan Burung Raih Nilai UN Tertinggi Se-Kabupaten Tulung Agung


Kemampuannya di bidang akademi tidak didukung kemampuan keluarganya di bidang ekonomi. Meta Andriyani, lulusan SMA 1 Kedungwaru, adalah peserta ujian nasional (UN) 2013 tingkat SMA dengan nilai tertinggi se-Kabupaten Tulung Agung, Jawa Timur. Namun keterbatasan ekonomi keluarganya membuat Meta sulit melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Ia pun memilih bekerja di toko pakan burung demi membantu perekonomian keluarganya.
Gadis penyuka matematika ini berhasil lulus UN dengan nilai 56,45, dan rata-rata 9,40. Nilai tertinggi diperolehnya untuk mata pelajaran matematika, yaitu 9,75. "Dari dulu sukanya menghitung, nggak suka hafalan," tuturnya. Sejak SD, prestasi akademik Meta memang terbilang cemerlang. Ia selalu menduduki peringat satu saat duduk di tingkat SD, dan selalu masuk peringkat 10 terbaik saat duduk di SMP dan SMA.
Usaha Meta untuk mengenyam pendidikan tinggi tanpa harus membayar musnah saat ia dinyatakan tidak lulus untuk program Bidikmisi dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013. Saat itu ia memilih Universitas Negeri Malang dengan jurusan pendidikan matematika. Gadis bertubuh kecil itu merasa jurusan pendidikan matematika cocok dengannya yang sangat menyukai matematika, juga sejalan dengan keinginan ibunya yang berharap ia bisa menjadi dosen.
Usai pengumuman SNMPTN tersebut Meta pun memilih bekerja di toko pakan burung dari siang hingga malam untuk menambah pemasukan orangtuanya. Meta mendapat upah sebesar 400 ribu rupiah per bulan. Ayahnya, Trimulyo, bekerja sebagai buruh bangunan dengan penghasilan tidak tetap. Sedangkan ibunya, Emi Supangatin, bekerja di pabrik konveksi. Sang ibu mendapat upah 10 ribu rupiah untuk setiap celana yang dijahitnya. Dengan kondisi perekonomian yang terbatas itu, Meta kerap menunggak uang sekolah selama beberapa bulan.
Orangtuanya sangat bangga dan senang dengan prestasi akademik Meta. Namun mereka juga sedih karena tidak mampu membuat Meta melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Saat ini sambil bekerja di toko pakan burung, Meta tetap belajar untuk persiapan mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Ia mengaku sudah ada pihak yang membantunya untuk mendaftar sebagai peserta SBMPTN. Ia juga berharap ada bantuan lain jika ia berhasil lulus SBMPTN.
Harapannya terkabul. Prestasi dan kisah hidup Meta menjadikan ia sebagai salah satu penerima beasiswa dari Telkom sebesar 27 juta rupiah. Selain itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh juga memberikan apresiasi terhadap Meta. Ia diberi akses masuk perguruan tinggi negeri, yaitu di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), di Surabaya. Mendikbud M. Nuh yang mantan Rektor ITS itu berjanji akan mengkomunikasikan ke Rektor ITS untuk memasukkan Meta ke ITS dengan program Bidikmisi. Kini salah satu harapan Meta telah tercapai. Ia pun turut membahagiakan kedua orangtuanya. (DM/js)

Besudut, Anak Rimba Pertama Yang Lulus UN Ingin Jadi Guru


Jakarta--Besudut, begitulah nama aslinya sebagai anak rimba. Ia merupakan seorang anak dari Suku Anak Dalam di hutan rimba yang terletak di Taman Nasional Bukit Dua Belas Makekal, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Semangatnya untuk mengikuti pendidikan formal di luar hutan, menjadikan Besudut sebagai satu-satunya anak rimba yang mengenyam pendidikan formal dan lulus ujian nasional (UN) tingkat SMA. Padahal keputusannya untuk bersekolah itu melanggar hukum adat di lingkungan Suku Anak Dalam. Ia pun dikucilkan dari komunitasnya. Besudut lalu mengubah namanya menjadi Irman Jalil.
Perkenalannya dengan dunia pendidikan dimulai pada tahun 2000, dengan mengikuti pendidikan informal bersama seorang relawan bernama Butet Manurung yang masuk ke hutan, dan menawarkan untuk mengajar mereka. Karena belajar atau bersekolah dilarang dalam hukum adat, maka anak-anak di Suku Anak Dalam tidak berani menerima tawaran Butet Manurung. Namun Besudut dan dua temannya memiliki motivasi yang tinggi untuk bisa membaca, berhitung, serta mengenal dunia luar. Mereka bertiga pun belajar dari Butet hingga tahun 2003.
"Kami dilarang sekolah karena merusak adat," tutur Besudut dengan logat khasnya. Namun ia sadar, pendidikan adalah hak setiap orang. Karena itu ia pun nekat meninggalkan komunitas adatnya demi bersekolah. Usai belajar dari Butet, dua temannya memutuskan untuk menyudahi pengalaman belajarnya. Namun Besudut memutuskan untuk melanjutkan sekolah, dan merantau ke Kota Jambi. Ia melanjutkan pendidikannya dengan pendidikan alternatif di WARSI, yaitu Warung Informasi dan Konservasi. Tahun 2004 ia masuk SD, dan langsung masuk kelas 4 SD setelah melalui tes. Namun di pertengahan tahun, ia diperbolehkan langsung naik ke kelas 5. Sehingga dalam waktu 1,5 tahun Besudut pun lulus SD, dengan nama Irman Jalil.
Tantangan diterimanya saat ia duduk di kelas 2 SMP. Menjelang ujian kenaikan kelas, Besudut justru kembali ke hutan. Saat itu ia merasakan tidak ingin bersekolah. Sebagai anak rimba yang telah melanggar adat, saat kembali ke komunitas adatnya, Besudut pun mendapat sanksi. Ia diharuskan membayar denda berupa kain. Dibantu orangtua dan teman-temannya, ia pun membayar sanksi adat tersebut dengan memberikan beberapa kain. Besudut mengalami demotivasi untuk bersekolah, tapi tidak bagi guru-gurunya. Guru-guru Besudut terus mengajaknya untuk kembali ke sekolah hingga akhirnya ia pun bersedia.
Besudut, alias Irman Jalil, berhasil menamatkan sekolahnya hingga SMA, di usia 21 tahun. Ia menjadi satu-satunya anak rimba yang mengenyam pendidikan formal, dan resmi lulus UN dengan nilai yang cukup memuaskan, yaitu 32,40. Itu berarti rata-rata nilai UNnya adalah 6,4. Sedangkan nilai ujian sekolah Besudut sebesar 48,14, yang berarti rata-ratanya 8,02.

Usai dinyatakan lulus UN, Besudut berniat melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Ia penasaran, seperti apa pendidikan di perkuliahan. Terlebih lagi, Besudut memiliki cita-cita menjadi guru. "Saya satu-satunya dari Suku Anak Dalam yang sudah lulus SMA. Saya ingin ambil PGSD supaya bisa mengajar," tuturnya. Besudut memiliki cita-cita mulia menjadi guru, supaya bisa mengajar kelompok adatnya, Suku Anak Dalam, sehingga mereka pun bisa membaca, menulis dan berhitung.
Ada cerita menarik yang disampaikan Besudut mengenai kemampuan membaca di kelompok adatnya. Suatu hari datang surat dari Kepala Desa Tanah Garo yang ditujukan untuk Kepala Suku Anak Dalam. Namun sang pemimpin adat tidak bisa membaca surat tersebut. Begitu pula dengan orang tua lain. Para pemimpin adat pun memanggil Besudut dan dua temannya yang pernah belajar membaca dengan Butet Manurung. Semua orang tua pun berkumpul untuk mendengarkan surat yang dibaca ketiganya. Mereka diminta persatu-satu untuk membaca surat tersebut. "Ternyata bunyinya sama, baru mereka percaya," tutur Besudut mengisahkan pengalamannya.
Hal itu pula yang memotivasi Besudut untuk menjadi guru dan mengajar di kelompok adatnya. Ia melihat, sebenarnya anak-anak di Suku Anak Dalam memiliki keinginan untuk bersekolah, namun tidak diizinkan orangtuanya karena dianggap melanggar adat. Semangat dan tekad Besudut pun diapresiasi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, yang memberikan akses kepadanya untuk berkuliah di Universitas Jambi. (DM/js)

http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/1433


Minggu, 09 Juni 2013

Penjelasan Mengapa Kita Susah Ingat Masa Bayi

Masih ingat waktu kita pipis atau nenen waktu usia 2 bulan? Kalau masih ingat berarti hebat benar. Nah kali ini kita akan sedikit membahas alasan ilmiah mengapa kita susah mengingat masa-masa waktu kita bayi. Ini penjelasannya!
 
Umumnya orang dewasa tidak bisa mengingat masa-masa saat bayi secara keseluruhan. Hanya ada sedikit sekali yang menetap dalam memori otak, terutama pada hal yang punya arti penting - seperti perceraian, berpisah dari orang tua, atau masalah traumatik lainnya.
 
Mengapa ini bisa terjadi? Pada otak manusia terdapat wilayah otak yang disebut hippocampus, fungsinya mengumpulkan dan menghubungkan semua kepingan memori jadi satu. Misalnya, memori suara diproses dalam korteks pendengaran (di sisi otak), sementara memori visual dikelola korteks visual (di bagian belakang). 

\"\" 
Hippocampus, terselip sangat rapi di tengah otak, bertanggung jawab menarik semua memori bersama-sama dan mengikatnya. Ini diibaratkan seperti kita mengumpulkan tangkai-tangkai bunga dan merangkai jadi satu - buket bunga.
 
Itu juga satu alasan mengapa mimpi disebut bunga tidur. Menurut Patricia Bauer dari Emory University, Atlanta, “Jika Anda merasa korteks merupakan bunga tidur, terdapat bunga di seluruh bagian kepala Anda.”
 
Jadi, mengapa seraya berkembang dewasa, seseorang tidak bisa merekam episode tertentu dalam hidupnya?
\"\"
 
Walau semua memori dikumpulkan oleh hippocampus, ada hal lain terkait masalah ini. Manusia mempunyai dua macam memori, yakni memori semantik dan memori episodik.
 
Memori semantik adalah ingatan singkat. Contohnya, seorang anak akan ingat ia harus bilang "tolong" saat meminta sesuatu, atau "terima kasih" bila mendapat apa yang diinginkan.
 
Sementara memori episodik merupakan kenangan yang lebih terperinci. Misalnya kita - yang sudah dewasa - masih mengingat proses saat pertama kali masuk SMP, atau kenangan di SMA, dan lainnya.
 
Kemungkinan pada masa kanak-kanak, memori semantik lebih penting daripada memori episodik. Menurut psikolog Nora Newcombe dari Temple University, Philadelphia, ini yang disebut seleksi kenangan. Memori episodik tak perlu rumit saat anak baru mulai belajar bagaimana cara kerja dunia.
 
“Saya rasa tujuan utama dua tahun pertama adalah memperoleh pengetahuan semantik dan dari sudut pandang itu, memori episodik mungkin sebenarnya adalah gangguan,” kata Newcombe.
 
Anak bisa mengingat 
 
Menarik, walau para peneliti telah mengemukakan kesimpulan di atas, ada penemuan baru yang mencengangkan. Anak-anak ternyata dapat mengingat kenangan dari usia 18 bulan, namun melupakannya antara usia empat dan tujuh. Sebelumnya dianggap bahwa anak-anak di bawah usia empat tidak memiliki kemampuan kognitif untuk mengenang masa-masa itu.
 
Peneliti di Memorial University of Newfoundland di Kanada menemukan bahwa anak-anak berumur empat bisa mengingat kenangan bayi. Carole Peterson, profesor psikologi yang melakukan penelitian itu, mengatakan bahwa timnya menemukan anak-anak yang sangat muda punya banyak kenangan bayi. 

\"\" 
Peneliti mendapati bahwa mereka yang berusia antara empat dan tujuh ketika pertama kali diwawancarai tidak bisa mengingat kenangan awal mereka - bahkan ketika diberi petunjuk yang spesifik.
 
Namun, sepertiga anak-anak yang berusia antara 10 dan 13 tahun di awal penelitian mengingat kembali kenangan yang sama pada kedua titik waktu.
 
Hasil penelitian itu menunjukkan kenangan berumur panjang dan padat terbentuk pada atau setelah usia 10 tahun, sebelum kenangan ini menjadi lebih rentan dan memudar.
 
Satu penjelasan yang memungkinkan adalah, anak-anak yang berusia sangat muda meng-encode memori mereka dengan cara yang berbeda dibandingkan anak yang lebih tua, menurut Patricia Bauer dari Emory University.