Jakarta
-- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan terima kasih kepada
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) karena telah
memberikan porsi yang lebih besar kepada Pendidikan Agama dan Akhlak
Mulia dalam Kurikulum 2013 dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya.
Demikian disampaikan Koordinator Ketua MUI, KH. Ma'ruf Amin di Jakarta
hari ini, Senin (22/7).
Dikatakan Ma'ruf Amin, MUI punya perhatian yang besar terhadap
pendidikan sehingga di organisasi MUI ada Komisi Pendidikan. Bagi MUI
Kurikulum 2013 diharapkan dapat memperbaiki pendidikan ke arah yang
lebih baik. "Adalah tugas pemerintah untuk membawa kemashlahatan
masyarakat", ujar Ma'ruf Amin. Islam mengajurkan perbaikan yang
berkelanjutan. "Bukan kurikulum sebelumnya tidak baik, kalau ada yg
lebih baik, kita harus mengambil yang lebih baik", ujarnya.
Dikatakannya, agar Kurikulum 2013 dapat meningkatkan kualitas
pendidikan, maka diperlukan upaya-upaya perbaikan. "Termasuk pendidikan
Islam agar memperoleh perbaikan, terutama perbaikan sarana prasarana dan
guru", kata anggota dewan pertimbangan Presiden tersebut.
Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang
Pendidikan, Musliar Kasim mengatakan penyusunan Kurikulum 2013
melibatkan sekitar 1000 orang, mulai dari penyusunan materi hingga
pelatihan guru.
Dikatakan Musliar, Semua mata pelajaran dalam Kurikulum 2013 harus
membangun sikap sosial dan spritual. "Sikap sosial umpamanya menekankan
adanya team work dalam pembelajaran. Sedangkan sikap spritual umpamanya
dengan menghayati anggota tubuh sebagai ciptaan Tuhan yang sangat
sempurna", terang mantan Rektor Universitan Andalas tersebut.
Dialog Pendidikan yang berlangsung setengah hari ini diikuti 100
peserta terdiri dari pimpinan dan pengurus MUI Pusat, dengan pembicara
KH. Ma'ruf Amin; Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakata, Taufik
Yudhi Mulyanto, dan; Staf Khusus Mendikbud Bidang Komunikasi Media,
Sukemi (TD)